Lompat ke konten

First InterStellar Group

news id

Villeroy, ECB: Alasan Mengapa Kita Tidak Perlu Menunggu Terlalu Lama Sebelum Pemotongan Suku Bunga Pertama

Anggota Dewan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) dan Presiden Bank of France, Francois Villeroy de Galhau, mengatakan pada hari Jumat bahwa ada “beberapa alasan mengapa kita tidak perlu menunggu terlalu lama sebelum penurunan suku bunga pertama.” Kutipan Tambahan Masih ada pertanyaan mengenai waktu yang tepat untuk penurunan suku bunga. Prinsip penurunan suku bunga tahun ini tampaknya sudah pasti. Kami memiliki margin yang signifikan untuk melakukan manuver penurunan suku bunga tanpa harus kembali ke kebijakan moneter yang akomodatif. Reaksi Pasar EUR/USD mendekati level terendah intraday di dekat 1,0760 setelah komentar di atas, turun 0,09% pada hari ini. Harga Euro Hari Ini Tabel di bawah ini menunjukkan persentase perubahan Euro (EUR) terhadap mata uang utama lainnya hari ini. Euro adalah yang terlemah terhadap Dolar AS.   USD EUR GBP CAD AUD JPY NZD CHF USD   0.12% 0.11% 0.12% 0.11% 0.20% 0.18% 0.14% EUR -0.12%   -0.02% 0.00% -0.01% 0.09% 0.07% 0.02% GBP -0.12% 0.00%   0.01% -0.01% 0.09% 0.07% 0.02% CAD -0.12% -0.01% -0.01%   0.00% 0.08% 0.06% 0.02% AUD -0.11% 0.03% 0.02% 0.02%   0.11% 0.09% 0.04% JPY -0.21% -0.08% -0.09% -0.10% -0.12%   -0.01% -0.06% NZD -0.19% -0.06% -0.07% -0.05% -0.07% 0.02%   -0.05% CHF -0.15% -0.01% -0.02% -0.01%… Selengkapnya »Villeroy, ECB: Alasan Mengapa Kita Tidak Perlu Menunggu Terlalu Lama Sebelum Pemotongan Suku Bunga Pertama

Dolar Australia Melemah karena Dolar AS Menguat Akibat Peningkatan Imbal Hasil AS

Dolar Australia melemah karena Dolar AS mencoba untuk bertahan setelah penurunan baru-baru ini. Data ketenagakerjaan Australia menunjukkan bahwa RBA akan menghindari kenaikan suku bunga di bulan Maret. Indeks S&P/ASX 200 membaik setelah lonjakan semalam di Wall Street karena optimisme pasar. Dollar AS menguat di tengah sentimen pasar yang mengisyaratkan bahwa The Fed akan menunda penurunan suku bunga pada pertemuan mendatang. Dolar Australia (AUD) mencoba untuk menghentikan kenaikan yang tercatat dalam dua sesi terakhir karena Dolar AS (USD) menguat di tengah peningkatan imbal hasil Treasury. Namun, pasangan AUD/USD mendapat dukungan kenaikan setelah data ekonomi yang beragam dari Amerika Serikat (AS). Selain itu, indeks S&P/ASX 200 membaik setelah lonjakan semalam di Wall Street. Para investor tetap optimis menjelang data Indeks Harga Produsen (IHP) AS dan Indeks Sentimen Konsumen Michigan yang akan dirilis pada hari Jumat. Perekonomian Australia telah menunjukkan pertumbuhan yang moderat, dipengaruhi oleh tantangan yang sedang berlangsung di pasar tenaga kerja dan tekanan inflasi yang lemah. Data ketenagakerjaan baru-baru ini menunjukkan bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan bulan Maret. Ekspektasi pasar saat ini mengindikasikan bahwa RBA akan mempertahankan suku bunga saat ini hingga Agustus, dengan penurunan suku bunga sebesar 25 basis… Selengkapnya »Dolar Australia Melemah karena Dolar AS Menguat Akibat Peningkatan Imbal Hasil AS

Yen Jepang Melemah Kembali di Bawah 150,00 terhadap USD, Penjual Tampak Tidak Berkomitmen

Yen Jepang menghentikan tren pemulihan selama dua hari dari level terendah tahun berjalan yang disentuh pada hari Selasa. Nada risiko yang positif dan ketidakpastian mengenai perubahan kebijakan BoJ melemahkan safe haven JPY. Menghidupkan kembali spekulasi penurunan suku bunga awal oleh The Fed dapat membebani USD dan membatasi pasangan USD/JPY. Yen Jepang (JPY) melemah terhadap mata uang Amerika selama sesi Asia pada hari Jumat dan mengikis sebagian dari kenaikan yang tercatat selama dua hari terakhir, dari level terendah tahun berjalan yang disentuh pada awal minggu ini. Ketidakpastian mengenai kemungkinan waktu kapan Bank of Japan (BoJ) akan keluar dari kebijakan suku bunga negatif, bersama dengan reli semalam di pasar ekuitas AS, menjadi faktor kunci yang melemahkan safe-haven JPY. Hal ini, pada gilirannya, membantu pasangan USD/JPY untuk kembali bergerak di atas level psikologis 150,00. Meskipun demikian, intervensi verbal dari pemerintah Jepang akan membatasi pelemahan JPY dan membatasi pasangan mata uang ini. Sementara itu, data Penjualan Ritel AS yang lebih lemah yang dirilis pada hari Kamis menghidupkan kembali spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera mulai menurunkan suku bunga. Hal ini dapat terus membebani Dolar AS (USD) dan berkontribusi lebih lanjut untuk membatasi pasangan USD/JPY, sehingga perlu berhati-hati sebelum memposisikan diri untuk pergerakan apresiasi… Selengkapnya »Yen Jepang Melemah Kembali di Bawah 150,00 terhadap USD, Penjual Tampak Tidak Berkomitmen

Harga Emas Rally Setelah Data Penjualan Ritel AS Lemah

Harga Emas memantul dengan kuat setelah data Penjualan Ritel AS yang suram. Dolar AS anjlok karena data Penjualan Ritel yang suram melemahkan prospek inflasi. Investor tidak melihat The Fed menurunkan suku bunga sebelum bulan Juni. Harga Emas (XAU/USD) mengalami pemulihan tajam karena Biro Sensus Penjualan Amerika melaporkan data Penjualan Ritel yang buruk untuk bulan Januari. Penjualan Ritel turun 0,8% dibandingkan konsensus 0,1%. Pada bulan Desember, data ekonomi naik 0,6%. Data Penjualan Ritel yang lebih lemah dari prakiraan telah sedikit melemahkan prospek inflasi, memberikan dampak material terhadap Dolar AS karena meredanya ekspektasi penurunan suku bunga agresif Federal Reserve (The Fed) akan terus bertindak sebagai bantalan dalam jangka waktu yang lebih luas. Dolar AS menghadapi arus keluar asing yang besar karena melemahnya prospek inflasi mengurangi ekspektasi narasi The Fed hawkish. Prospek harga Emas secara lebih luas masih belum pasti karena harapan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) telah berkurang karena data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Januari yang lebih tinggi dari prakiraan, yang dirilis pada hari Selasa. Meskipun para investor tidak memprakirakan adanya penurunan suku bunga oleh The Fed sebelum bulan Juni menyusul data inflasi yang buruk, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee melihat… Selengkapnya »Harga Emas Rally Setelah Data Penjualan Ritel AS Lemah

Forex Hari Ini: Data AS yang Lemah Melukai Dolar dan Meningkatkan Minat Risiko

Penurunan ekstra dalam Greenback mendorong pullback lainnya dalam Indeks USD (DXY), yang mendukung selera terhadap dunia yang terkait dengan risiko di tengah spekulasi baru tentang penurunan suku bunga oleh The Fed. Berikut adalah yang perlu Anda ketahui pada hari Jumat, 16 Februari: Indeks USD (DXY) berada di bawah tekanan turun ekstra setelah Penjualan Ritel AS mengalami kontraksi lebih besar dari yang diestimasi di bulan Januari, memberikan dukungan pada pandangan potensi penurunan suku bunga di bulan Mei. Di akhir minggu, sektor perumahan AS dan data inflasi akan menjadi pusat perhatian dengan rilis Harga Produsen (Producer Prices), Perumahan Baru (Housing Starts) dan Izin Pendirian Bangunan (Building Permits), semuanya menjelang rilis Sentimen Konsumen Michigan (Consumer Sentiment). Selain itu, Barr dan Daly dari The Fed juga akan berbicara. EUR/USD memperpanjang kenaikannya dari posisi terendah tahunan dan mendekati level kunci 1,0800 sekali lagi, semuanya di tengah lingkungan risk-on yang menguntungkan. Tidak ada rilis data pada 16 Februari, pidato dari Schnabel ECB akan membuat para investor terhibur. GBP/USD melanjutkan tren naik dan berhasil meninggalkan SMA 200-hari utama (1,2562) dan mengunjungi kembali area 1,2600. Di seluruh Inggris, Penjualan Ritel akan menjadi satu-satunya rilis data sebelum pidato dari BoE. USD/JPY menambah penurunan di sesi sebelumnya dan surut ke pertengahan… Selengkapnya »Forex Hari Ini: Data AS yang Lemah Melukai Dolar dan Meningkatkan Minat Risiko

EUR/USD: Rebut Kembali 1,0725 Memberi Euro Suasana yang Sedikit Lebih Baik Dalam Waktu Dekat – Scotiabank

EUR/USD bergerak lebih tinggi. Para ekonom di Scotiabank menganalisis prospek pasangan mata uang ini. Sedikit Momentum Positif pada Grafik Jangka Pendek Merebut kembali 1,0725 memberi EUR suasana yang sedikit lebih baik dalam waktu dekat dan mendapat dukungan dari sedikit koreksi pada spread 2-tahun ZE/AS. Kenaikan EUR menghasilkan sedikit momentum positif pada grafik jangka pendek – namun studi-studi jangka lebih panjang masih tetap bearish. Kenaikan jangka pendek kembali ke di atas 1,0725 (bekas support) akan meningkatkan potensi pemulihan jangka pendek tetapi mungkin hanya menuju 1,0755/1,0760. Landasan teknis yang lebih aman untuk EUR masih relatif jauh (di atas 1,0805/1,0810 pada saat ini).

USD/JPY Turun Mendekati 150,00 karena Indeks USD Jatuh Menjelang Data Penjualan Ritel AS

USD/JPY terkoreksi mendekati 150,00 karena Indeks USD turun tipis. Penjualan Ritel AS diprakirakan berkontraksi 0,1% di bulan Januari. Ekonomi Jepang telah memasuki resesi teknis setelah mengalami kontraksi dalam dua kuartal terakhir tahun 2023. USD/JPY melanjutkan koreksi hingga mendekati support psikologis 150,00 di sesi Eropa hari Kamis. Aset ini berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS (DXY) dan imbal hasil obligasi turun menjelang data Penjualan Ritel Amerika Serikat bulan Januari. Kontrak Berjangka S&P500 telah membukukan kenaikan yang lumayan di sesi London, mengindikasikan kebangkitan dalam selera risiko para pelaku pasar. Prospek pasar yang lebih luas masih belum pasti karena para investor mempertaruhkan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) untuk pertemuan kebijakan moneter bulan Mei. Ekspektasi The Fed untuk penurunan suku bunga telah bergeser untuk pertemuan bulan Juni karena inflasi harga konsumen untuk bulan Januari tetap lebih tinggi dari yang diharapkan. Sebaliknya, Presiden The Fed Bank Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Rabu bahwa satu data inflasi yang buruk tidak cukup untuk mempengaruhi tren yang lebih luas, yang mengindikasikan bahwa tekanan harga turun ke target 2%. Austan Goolsbee memperingatkan bahwa narasi hawkish untuk jangka waktu yang lebih lama dapat meredam kondisi pasar tenaga kerja. Indeks Dolar AS (DXY) telah terkoreksi mendekati… Selengkapnya »USD/JPY Turun Mendekati 150,00 karena Indeks USD Jatuh Menjelang Data Penjualan Ritel AS

Analisis Harga NZD/USD: Naik Mendekati Penghalang Psikologis 0,6100 Jelang EMA 50 Hari

NZD/USD bergerak dalam lintasan naik meskipun momentumnya lemah. Penembusan di atas penghalang psikologis level 0,6100 dapat menyebabkan pasangan mata uang ini mengunjungi kembali level tertinggi mingguan di 0,6152. Wilayah support utama muncul di level utama 0,6050 sejajar dengan level terendah mingguan di 0,6049. NZD/USD memperpanjang kenaikan beruntun untuk hari kedua berturut-turut karena Dolar AS menunjukkan pelemahan karena imbal hasil Treasury AS yang lemah. Pasangan NZD/USD naik mendekati 0,6090 selama jam-jam Eropa hari Kamis. Resistance terdekat muncul di level psikologis 0,6100. Penemnbusan di atas level psikologis ini dapat menginspirasi pasangan NZD/USD untuk mendekati zona resistance di sekitar level Fibonacci retracement 23,6% di 0,6124 yang selaras dengan Exponential Moving Average (EMA) 50-hari di 0,6129. Jika pasangan NZD/USD melampaui EMA 50-hari ini, pasangan mata uang ini dapat mencapai penghalang utama di 0,6150 sejalan dengan level tertinggi mingguan di 0,6152. Analisis teknis untuk pasangan NZD/USD mengindikasikan momentum yang lemah di pasar. Garis Moving Average Convergence Divergence (MACD) diposisikan di bawah garis tengah namun berada di atas garis sinyal. Namun, indikator lagging Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di bawah level 50, menunjukkan sentimen yang lebih lemah bagi pasangan NZD/USD. Pada sisi negatifnya, pasangan NZD/USD dapat menemukan support kunci di level utama 0,6050 bersamaan dengan level terendah mingguan… Selengkapnya »Analisis Harga NZD/USD: Naik Mendekati Penghalang Psikologis 0,6100 Jelang EMA 50 Hari

Jepang Berada dalam Resesi Teknis, Bukan Prospek Yang Baik bagi Yen – Commerzbank

Lemahnya angka Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat di Jepang mempersulit prospek kebijakan moneter BoJ. Para ekonom di Commerzbank menganalisa implikasinya terhadap Yen. Angka Pertumbuhan Jepang Mengecewakan Alih-alih mengalami pertumbuhan yang sedikit positif dibandingkan dengan kuartal ketiga, ekonomi Jepang justru mengalami kontraksi lagi. Ini berarti bahwa Jepang telah tergelincir ke dalam resesi teknis pada paruh kedua tahun 2023, karena kuartal ketiga juga mengalami pertumbuhan negatif, meskipun dalam skala yang jauh lebih besar. Selain itu, angka Kuartal 3 direvisi turun sedikit. Ketika ekonomi global melemah, ekonomi Jepang tampaknya juga menderita, kecuali bahwa BoJ sekarang memiliki ruang yang jauh lebih sedikit untuk menurunkan suku bunga daripada bank sentral lainnya. Ini bukanlah prospek yang baik bagi Yen. Dan angka-angka Jepang menggarisbawahi fakta lain: ekonomi AS kalah bersaing saat ini, yaitu kita melihat perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan di hampir semua negara lain, dengan pertumbuhan AS yang paling menonjol. Hal ini, pada gilirannya, merupakan prospek yang jauh lebih baik bagi Dolar AS.  

Presiden ECB Lagarde: Kami akan Terus Mengikuti Pendekatan yang Bergantung pada Data

Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde memberikan kesaksian di depan Komite Urusan Ekonomi dan Moneter (ECON) Parlemen Eropa pada hari Kamis. Kutipan Utama Pelemahan dalam aktivitas tersebar luas di seluruh sektor, mulai dari konstruksi dan manufaktur hingga jasa. Data yang masuk terus memberi sinyal aktivitas lemah dalam waktu dekat. Pelacak upah ECB yang berwawasan ke depan terus memberi sinyal adanya tekanan upah yang kuat. Perjanjian upah mengindikasikan beberapa hal mendatar pada kuartal terakhir 2023. Proses disinflasi saat ini diprakirakan akan terus berlanjut, namun dewan pengatur perlu yakin bahwa hal ini akan membawa kita secara berkelanjutan menuju target 2% kami. Kami akan terus mengikuti pendekatan yang bergantung pada data. Data terbaru mengkonfirmasi proses disinflasi yang sedang berlangsung dan diprakirakan akan membawa kita semakin turun pada tahun 2024. Kami menganggap informasi yang masuk secara umum sejalan dengan penilaian kami pada bulan Desember. Pelacak upah ECB yang berwawasan ke depan terus memberi sinyal kuatnya tekanan upah, namun kesepakatan menunjukkan bahwa beberapa mendatar. Dewan pengatur perlu yakin bahwa hal ini akan membawa kita secara berkelanjutan mencapai target 2%. Tekanan upah pada tahun 2024 terutama bergantung pada hasil babak negosiasi yang sedang berlangsung atau yang akan datang. Reaksi Pasar Terhadap Komentar Presiden ECB Lagarde… Selengkapnya »Presiden ECB Lagarde: Kami akan Terus Mengikuti Pendekatan yang Bergantung pada Data